Pada 17 September 2024, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) menyelenggarakan acara penguatan komunitas belajar di SMPN 2 Padalarang, yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dari berbagai sekolah di wilayah KBB, dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang pelaksanaan komunitas belajar serta mendiskusikan solusi atas tantangan yang dihadapi di lapangan.

Dalam sesi refleksi, peserta acara dibagi menjadi beberapa kelompok: kelompok kepala sekolah (KS) dan kelompok guru – pengawas. Kelompok kepala sekolah difokuskan pada pengisian instrumen terkait komunitas belajar di sekolah masing-masing, sementara kelompok guru dan pengawas diminta untuk mengisi instrumen yang menggali praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan, seperti hal baik apa saja yang sudah terjadi selama pelaksanaan komunitas belajar dan faktor kunci apa yang memengaruhi hal tersebut terjadi. Setelah berdiskusi di dalam kelompok, setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di depan peserta lainnya.

Sri Rahayu Ningsih, Pengawas SMAN 1 Batujajar, menekankan pentingnya pendampingan pengawas dalam proses evaluasi komunitas belajar. “Pengawas harus mampu memberikan bimbingan yang berkesinambungan serta solusi praktis untuk masalah yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaan komunitas belajar,” ujarnya. Pendampingan ini tidak hanya melibatkan pemantauan tetapi juga menyediakan arahan untuk tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan.

Saefudin Zuhri, Kepala SMPN 2 Sindangkerta, memberikan komentar mengenai penanganan bagi murid yang sudah mahir. Ia bertanya, “Bagaimana cara kita dapat mengelola siswa yang sudah mahir agar tetap tertantang dan termotivasi dalam pembelajaran? Apakah ada praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk memastikan mereka tetap berkembang?” Komentarnya menyoroti pentingnya pendekatan diferensiasi dalam pembelajaran di kelas.

Acara ini juga menyoroti implementasi open class sebagai bagian dari siklus komunitas belajar, yang dianggap sebagai cara efektif bagi guru untuk saling belajar, berbagi praktik terbaik, dan memperkuat refleksi kolektif. Narasumber dari BBGP menyarankan agar open class dilaksanakan dalam strategi implementasi komunitas belajar di sekolah-sekolah untuk mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Dengan adanya partisipasi aktif dari para peserta serta masukan berharga dari narasumber, acara ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan komunitas belajar di sekolah-sekolah, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *